Ibu Adalah Segalanya


Sebuah kisah teladan tentang pengabdian anak kepada Ibunya
 
Di acara konser musik religi bertajuk "Tabligh Akbar" yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta pada pertengahan bulan Ramadan 1433 H, ada satu hal yang paling berkesan, Yaitu, bait-bait lagu berjudul Ibu dan serpihan kisah yang dibawakan oleh Iwan Fals. Di tengah-tengah menyanyikan lagu tersebut, ia bercerita sambil menyampaikan sebuah kisah teladan tentang bakti anak kepada orang tuanya (Ibu).
 
"Setiap orang yang sehat pasti menyayangi dan mencintai Ibunya. Dan ini adalah kisah pengabdian seorang anak kepada ibunya." tutur Iwan sebelum bercerita.  

Berikut dialog antara sahabat dan Rasulullah yang diceritakan oleh Iwan Fals :

Ada sahabat bertanya kepada Nabi, "Adakah orang yang lebih disayangi oleh Allah selain engkau ya Rasulullah?".

Nabi menjawab, "Ada, dia adalah Salman Al Farisi".

Lalu sahabat bertanya lagi, "Mengapa ya Rasulullah ada seorang yang lebih disayangi oleh Allah, padahal engkau adalah kekasih Allah?".

Nabi pun menjawab, "Karena dia berasal dari keluarga miskin. Sementara Ibunya ingin naik haji tetapi untuk berjalan pun Ibunya tidak mampu. Sebagai bentuk kecintaan terhadap Ibunya, ia rela mengantar Ibunya naik haji dengan cara menggendongnya selama berhari-hari, melintasi teriknya matahari dan dinginnya gurun malam ke Makkah hingga kulit punggunya hampir seluruhnya terkelupas."

"Pengabdian yang teramat tulus dari seorang anak kepada ibunya. Itulah yang mengantarkannya menjadi orang yang sangat disayangi oleh Allah SWT. Subhanallah" ucap Iwan Fals setelah bercerita.

Setelah itu ia menyambung lagu Ibu yang dinyanyikannya, "Ribuan kilo jalan yang kau tempuh, lewati rintang untuk aku anakmu. Ibuku sayang masih terus berjalan, walau tapak kaki penuh darah penuh nanah. Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas  Ibu... Ibu...".

Dan jujur, kisah tersebut membuat hati saya luluh dan air mata saya pun keluar dengan sendirinya. Tidakkah kita renungkan bersama betapa besarnya pengorbanan Ibu terhadap kita anaknya. Walaupun kita membalas pengorbanannya dengan apapun itu yang ada di dunia ini, pengorbanan seorang Ibu tidak akan bisa terbalaskan. Harapan Ibu itu sederhana, ia hanya ingin melihat anaknya tersenyum dan menjadi anak yang taat kepadanya. Bayangkan, dia selalu ada saat jiwa kita hilang, dia selalu memberikan cinta terindah disaat kita sakit dan terluka, dia menyembunyikan rasa susah, lelah, dan sakitnya demi kita, tak pernah lelah walaupun kita sering membalas kebaikan dan ketulusannya dengan salah dan keburukan yang kita lakukan. Astagfirullahal'aziim.

Semoga secuil kisah di atas memberi kita pembelajaran yang berharga untuk diteladani bersama. Amin.
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Leave a comment